CONTOH JURNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG

Hello Sobat Pintar, dalam bisnis, jurnal persediaan barang dagang sangat penting untuk memantau persediaan barang yang dimiliki. Jurnal persediaan barang dagang berisi catatan mengenai pembelian, penjualan, dan jumlah persediaan barang dagang yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh jurnal persediaan barang dagang.

Pembelian Barang Dagang

Pada saat perusahaan membeli barang dagang, catatlah transaksi tersebut pada jurnal persediaan barang dagang. Misalnya, perusahaan membeli 100 unit produk A dengan harga Rp 10.000 per unit. Maka, dalam jurnal persediaan barang dagang, catatlah sebagai berikut:

Tanggal | Keterangan | Jumlah | Harga Satuan | Total

1 Januari | Pembelian Produk A | 100 | Rp 10.000 | Rp 1.000.000

Penjualan Barang Dagang

Selain catatan pembelian, jurnal persediaan barang dagang juga mencatat penjualan barang dagang. Misalnya, perusahaan menjual 50 unit produk A dengan harga Rp 15.000 per unit. Maka, dalam jurnal persediaan barang dagang, catatlah sebagai berikut:

Tanggal | Keterangan | Jumlah | Harga Satuan | Total

10 Januari | Penjualan Produk A | -50 | Rp 10.000 | -Rp 500.000

Perhitungan Persediaan Barang Dagang

Setelah mencatat pembelian dan penjualan barang dagang, selanjutnya adalah menghitung persediaan barang dagang yang tersisa. Misalnya, perusahaan memiliki persediaan barang dagang sebanyak 50 unit produk A pada awal bulan. Kemudian, perusahaan membeli 100 unit produk A dan menjual 50 unit produk A. Maka, persediaan barang dagang perusahaan adalah sebagai berikut:

Tanggal | Keterangan | Jumlah | Harga Satuan | Total

1 Januari | Awal Persediaan Produk A | 50 | Rp 10.000 | Rp 500.000

1 Januari | Pembelian Produk A | 100 | Rp 10.000 | Rp 1.000.000

10 Januari | Penjualan Produk A | -50 | Rp 10.000 | -Rp 500.000

Akhir Persediaan | Produk A | 100 | Rp 10.000 | Rp 1.000.000

Penyesuaian Persediaan Barang Dagang

Selain pembelian dan penjualan, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi persediaan barang dagang, seperti barang rusak, hilang, atau kadaluarsa. Untuk menyesuaikan persediaan barang dagang, perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian persediaan barang dagang. Misalnya, terdapat 10 unit produk A yang rusak dan harus dibuang. Maka, dalam jurnal penyesuaian persediaan barang dagang, catatlah sebagai berikut:

Tanggal | Keterangan | Jumlah | Harga Satuan | Total

31 Januari | Barang Rusak | -10 | Rp 10.000 | -Rp 100.000

Kesimpulan

Demikianlah contoh jurnal persediaan barang dagang yang dapat Sobat Pintar gunakan untuk memantau persediaan barang dagang dan menghitung laba rugi perusahaan. Penting untuk selalu mencatat setiap transaksi dan melakukan penyesuaian persediaan barang dagang secara berkala untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai persediaan barang dagang yang dimiliki perusahaan. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Leave a Comment