JURNAL IMPULSE BUYING

Hello Sobat Pintar! Apakah kamu suka belanja? Kalau iya, mungkin pernah mengalami impulse buying. Impulse buying atau pembelian yang tak terduga, seringkali membuat kita membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Tapi kenapa hal ini bisa terjadi? Yuk, kita bahas dalam artikel ini!

Apa itu Impulse Buying?

Impulse buying adalah situasi di mana seseorang membeli barang yang tak terduga dan tidak direncanakan sebelumnya. Pembelian ini biasanya dilakukan karena faktor emosional, seperti keinginan tiba-tiba atau kegembiraan saat melihat produk yang menarik.

Contohnya, kamu sedang berbelanja di supermarket dan tiba-tiba melihat cokelat kesukaanmu yang sedang diskon. Tanpa berpikir panjang, kamu langsung memasukkan cokelat itu ke keranjang belanja.

Penyebab Impulse Buying

Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya impulse buying. Pertama, kebutuhan untuk merasa bahagia dan memuaskan diri sendiri. Saat berbelanja, kita seringkali mencari barang yang dapat membuat kita merasa senang dan bahagia.

Kedua, pengaruh lingkungan sekitar. Ketika melihat orang lain membeli barang yang menarik, kita seringkali ikut-ikutan untuk membelinya juga. Hal ini terjadi karena kita ingin merasa termasuk dalam lingkungan tersebut.

Ketiga, faktor promosi. Diskon besar-besaran atau penawaran menarik lainnya seringkali membuat kita tergiur untuk membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Dampak Impulse Buying

Impulse buying memiliki dampak yang cukup signifikan, terutama bagi keuangan kita. Pembelian yang tidak direncanakan akan membuat kita mengeluarkan uang lebih banyak dan membuat keuangan kita tidak teratur.

Selain itu, impulse buying juga membuat kita mengumpulkan barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Barang-barang ini seringkali hanya memenuhi ruang di rumah dan tidak digunakan secara optimal.

Cara Menghindari Impulse Buying

Untuk menghindari impulse buying, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan. Pertama, membuat daftar belanjaan sebelum pergi ke toko. Dengan daftar belanjaan, kita dapat meminimalisir pembelian yang tidak direncanakan.

Kedua, menghindari toko atau tempat belanja yang sering membuat kita tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Misalnya, menghindari toko yang sering memberikan diskon besar-besaran atau menarik perhatian dengan tampilan produk yang menarik.

Ketiga, mempertimbangkan kembali sebelum membeli barang. Sebelum membeli barang, kita dapat mempertimbangkan kembali apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya ingin.

Kesimpulan

Jurnal impulse buying membahas tentang fenomena belanja yang menggoda dan seringkali membuat kita membeli barang yang tidak direncanakan sebelumnya. Impulse buying terjadi karena beberapa faktor, seperti kebutuhan untuk merasa bahagia dan promosi dari toko. Dampak dari impulse buying adalah membuat keuangan kita tidak teratur dan mengumpulkan barang yang tidak terlalu dibutuhkan. Untuk menghindari impulse buying, kita dapat membuat daftar belanjaan, menghindari toko yang sering membuat kita tergoda, dan mempertimbangkan kembali sebelum membeli barang. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Sobat Pintar menghindari impulse buying. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Leave a Comment