MEMUNCULKAN AKUN PERSEDIAAN BARANG DAGANG AKHIR PERIODE JURNALNYA ADALAH

Hello Sobat Pintar! Apakah kamu seorang pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan? Jika iya, pasti kamu sudah mengenal istilah akun persediaan barang dagang, kan? Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya. Yuk, simak artikelnya sampai selesai!

Apa itu Akun Persediaan Barang Dagang?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu akun persediaan barang dagang. Akun persediaan barang dagang adalah akun yang digunakan untuk mencatat nilai persediaan barang dagang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pada akhir periode jurnal.

Nilai persediaan barang dagang ini akan digunakan sebagai dasar untuk menghitung laba rugi pada periode tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya dengan benar agar nilai persediaan yang dicatat sesuai dengan kondisi persediaan yang sebenarnya.

Cara Memunculkan Akun Persediaan Barang Dagang Akhir Periode Jurnalnya

Untuk memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah caranya:

1. Hitung Nilai Persediaan Barang Dagang

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung nilai persediaan barang dagang pada akhir periode jurnal. Nilai persediaan ini akan menjadi dasar untuk memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya.

Untuk menghitung nilai persediaan barang dagang, kamu bisa menggunakan salah satu metode yang umum digunakan, yaitu metode FIFO (First In First Out) atau metode LIFO (Last In First Out). Metode FIFO digunakan untuk menghitung nilai persediaan dengan asumsi bahwa barang yang pertama masuk adalah barang yang pertama keluar. Sedangkan metode LIFO digunakan untuk menghitung nilai persediaan dengan asumsi bahwa barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama keluar.

2. Buat Jurnal Penyesuaian

Setelah nilai persediaan barang dagang dihitung, langkah selanjutnya adalah membuat jurnal penyesuaian untuk memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya. Jurnal penyesuaian ini dibuat untuk menyesuaikan nilai persediaan barang dagang yang dicatat pada buku besar dengan kondisi persediaan yang sebenarnya pada akhir periode jurnal.

Untuk membuat jurnal penyesuaian, kamu bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Persediaan Barang Dagang (Debit) = Nilai Persediaan Barang Dagang Awal + Pembelian Barang Dagang – Harga Pokok Penjualan

Akun Beban (Kredit) = Harga Pokok Penjualan

3. Catat pada Buku Besar

Setelah jurnal penyesuaian dibuat, langkah selanjutnya adalah mencatatnya pada buku besar. Pada buku besar, akun persediaan barang dagang akan dicatat pada akun-akun yang terkait dengan persediaan, seperti akun pembelian barang dagang, akun harga pokok penjualan, dan akun beban usaha.

4. Buat Laporan Laba Rugi

Setelah akun persediaan barang dagang dicatat pada buku besar, langkah terakhir adalah membuat laporan laba rugi. Pada laporan laba rugi, nilai persediaan barang dagang akan digunakan untuk menghitung laba atau rugi pada periode tersebut.

Kesimpulan

Demikianlah cara memunculkan akun persediaan barang dagang akhir periode jurnalnya. Penting untuk memunculkan akun persediaan barang dagang dengan benar agar nilai persediaan yang dicatat sesuai dengan kondisi persediaan yang sebenarnya. Dengan begitu, kamu bisa menghitung laba atau rugi perusahaan dengan lebih akurat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu, Sobat Pintar. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya!

Leave a Comment