RETUR PENJUALAN DICATAT DALAM JURNAL

Hello Sobat Pintar!

Jurnal merupakan salah satu alat yang penting dalam bisnis. Jurnal digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis, termasuk retur penjualan. Retur penjualan adalah ketika pelanggan mengembalikan barang yang telah dibeli. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana retur penjualan dicatat dalam jurnal.

Pertama-tama, saat pelanggan mengembalikan barang yang telah dibeli, penjual harus mengeluarkan nota retur. Nota retur ini berisi informasi tentang barang yang dikembalikan, tanggal pembelian, dan alasan mengapa pelanggan mengembalikan barang tersebut.

Setelah itu, penjual harus mencatat retur penjualan tersebut dalam jurnal. Retur penjualan dicatat dalam kolom kredit jurnal karena bisnis kehilangan uang akibat pengembalian barang.

Contoh pencatatan retur penjualan dalam jurnal adalah sebagai berikut:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

—— | ———– | —– | ——

10/06/2021 | Retur Penjualan | – | Rp 500.000

Dalam contoh di atas, tanggal 10 Juni 2021 adalah tanggal ketika pelanggan mengembalikan barang. Keterangan adalah “Retur Penjualan”. Kolom debit tidak diisi karena tidak ada uang yang masuk ke dalam bisnis. Kolom kredit diisi dengan jumlah uang yang hilang karena pengembalian barang, yaitu Rp 500.000.

Selain dicatat dalam jurnal, retur penjualan juga harus dicatat dalam buku besar. Buku besar adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi dalam bisnis secara rinci.

Dalam buku besar, retur penjualan dicatat dalam akun yang sama dengan akun penjualan. Namun, retur penjualan dicatat sebagai pengurang dari jumlah penjualan.

Contoh pencatatan retur penjualan dalam buku besar adalah sebagai berikut:

Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit

—— | ———– | —– | ——

10/06/2021 | Retur Penjualan | – | Rp 500.000

Dalam contoh di atas, keterangan adalah “Retur Penjualan”. Kolom debit tidak diisi karena tidak ada uang yang masuk ke dalam bisnis. Kolom kredit diisi dengan jumlah uang yang hilang karena pengembalian barang, yaitu Rp 500.000.

Selain itu, retur penjualan juga harus dicatat dalam laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang digunakan untuk menunjukkan kinerja keuangan bisnis dalam periode tertentu.

Retur penjualan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai pengurang dari pendapatan penjualan. Hal ini karena retur penjualan mengurangi jumlah uang yang diperoleh dari penjualan.

Dalam laporan neraca, retur penjualan dicatat sebagai pengurang dari jumlah piutang. Hal ini karena retur penjualan mengurangi jumlah uang yang akan diterima dari pelanggan yang melakukan pembelian kredit.

Nah, itulah cara retur penjualan dicatat dalam jurnal. Dengan mencatat setiap transaksi dengan teliti, bisnis dapat mengoptimalkan kinerja keuangan dan menghindari kesalahan yang dapat merugikan bisnis.

Jumpa Lagi Sobat Pintar!

Leave a Comment